![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Akhir dari semua
Atau …
Semua akan berakhir
Pagi yang cerah saat
tadi malam hujan mengguyur sekolah tercinta, jurang disamping kanan sekolah betonya basah dan bukit yang ada di depan kelas XI samping kiri sedikit longsor kecil. Saat itu
Toni dan kawan-kawan turun dari mobil angkot dan berjalan menuju gerbang sekolah dengan semangat, Toni
pun ingin segera bertemu lagi dengan teman-temannya
Dengan senyumnya yang ceria, dia pun berjalan
menuju tangga kelas, Saat itu pun Toni tampak kaget ketika ada yang menyapanya
dari belakang ;
“Assalamu’alaikum,
hey Ton Apa kabar ?”
Ternyata
suara itu gak lain adalah Joi, yaitu “SobKarb (Sobat Karibnya)”.Toni pun
langsung menjawab;
“Wa’alaikum
salam, Alhamdulillah gue LBA (Luar Biasa, Allahhuakbar).”jawab toni.
Mereka pun berjalan bersama menuju ke kelas. ‘Sesampainya
Toni dan Joi di depan kelas, mereka menyapa teman-temannya dengan salam.’
Teman-teman
yang ada di kelas menjawabnya dengan benar dan lantang, kecuali si Eman, b’coz
dia latah, jadi maklumin aja deh, jawab salamnya acak-acakkan. Toni
dan Joi bertemu sobat ikhwan mereka; Eman Si latah, Dandi, Roni, Paino, dan para Sobat ukhti lainnya dikelas. Toni pun mengeluh "Wah, sekolah kita ini kondisinya sesuai dengan cuaca yah Sob? Kalau musin panas halaman kelas kita gersang dengan di iringi angin tornado kecil, bagaikan padang pasir. Kalau musin hujan becek nih (Sambil menunjukan sepatunya yang gelepotan tanah lempung." Roni pun menyaut, "ah, itu sepatu mah memang tidak pernah dicuci atuh.Hahaaa..." Semua pun tertawa.
“Mereka
terlihat terlihat ceria, Toni pun duduk di bangku paling belakang gabung dengan
teman-temannya.”. “Mereka
pun terbawa alur cerita masing-masing, tanpa di sadari jam sudah menunjukan
pukul 07.00 WIB.”
Komar pun meberikan tanda dengan
lari sambil berkata, Pak Paiman dateng Oooy….!!!
“Mereka
langsung menuju bangku untuk duduk yang ada. Pak Paiman pun masuk dan mengucap
Assalamu’alaikum wr.wb……!? “yang merupakan awal pak Paiman memberi senyum
mempesona dengan perpaduan antara kulitnya yang hitam manis dan giginya yang
putih mengkilat, yang membuat mata kami silau dan terhindar dari rasa ngantuk.….”
“Walaikumsalam
wr.wb, jawab mereka dengan kompak, Pak Paiman mulai membuka obrolan dan
memberitahukan bahwa minggu besok kita akan memulai UAS diharapkan anda dapat
mempelajari lagi materi kemarin, Komar dan Udin pun kaget. alamak..,”gempa pak
seltuk mereka berdua yang panik. Disaat itu pula, terdengar suara gemuruh hujan
deras lagi. Setelah kira-kira pukul 08.30 wib. Terjadilah bencana yang tak
terduga, saat Joi melihat beton penyangga retak kemudian, Joi pun berteriak “ Pak
sebentar lagi akan terjadi longsor, be..betonnya penyanggah gedung pun mulai retak sepertinya
akan roboh!
Saat itu Pak Paiman belum sempat menyuruh muridnya untuk
menyelamatkan diri, ternyata penyangga pun tidak dapat bertahan, sehingganya murid-muridnya
yang ada dikelas pun panik. Mereka mencoba berlari keluar dari
ruangan kelas untuk menyelamatkan diri. Tetepi baru beberapa langkah mereka
berlari ruangan kelas itu roboh. Toni pun terpaksa menabrakan dirinya ke kaca
untuk keluar dari kelas, dan salah satu siswi yang mencoba berlari tetapi
kepalanya kejatuhan genteng, sehingga dia tidak dapat menyelamatkan diri lagi,
sedangkan dan saat itu Eman terjatuh dan
saat ia akan bangun kakinya pun tertimpa meja, akhirnya ia pun terjebak karena kakinya sulit digerakkan.
Tepat
pukul 11.00 wib suasana menjadi haru, saat itu mobil ambulan berdatangan,
banyak orang tua berdatangan ingin mencari anak mereka masing-masing
,
Dan gedung kelas tersebut pun roboh dengan genangan air yang
tersisah saat itu karena kurang resapan air, dan di efakuasi oleh petugas
tercatat 127 murid meninggal, 73 masih
tertimbun tanah. 5 orang guru meninggal, dan 4 guru keritis dan masih berada di
UGD, dan 43 orang luka-luka dan sedang dalam perawatan medis, serta 24 luka
ringan.
Alam
saat itu benar-benar murka karena ia tidak di perdulikan, sedangkan manusia
hanya mengejar kekuasaan dan kemenangan tanpa memperdulikan Alam, inilah akhir
dari semua.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
Itulah tadi cerita
fiktif, tapi meskipun fiktif tapi produktif, inofatif, kreatif & if if if
lainnya, kita dapat mengambil pelajaran dari cerita itu, bahwa kita
jangan melupakan alam sekitar. Lihatlah Kampus ini. Kampus kita ini sangan
berpotensi terhadap bencana banjir karena didataran rendah.
Kapan kita akan mendapatkan para penerus & pemuda Islam yang
cerdas, jika kmpus yang berbasis Islam ini hancur. Sedangkan sekolah yang
berbasis Nasrani Yahudi berdiri megah, mungkinkah semua ini akan berakhir,
hanya karena kita tidak memperhatikan Alam.
Ayo kawan kita tanam pohon dan
merawatnya sebagai pencegah
INGAT…?!
SEKOLAH INI
BUKANLAH WARISAN DARI KAKAK KITA
SEKOLAH INI
ADALAH AMANAT DARI ANAK KITA
BETUL…?!^_^
MAN PRINGSEWU
IS OUR CHOICE
Itulah kata** yang ada pada diri siswa/i MAN Pringsewu, saat
pertama kali menginjakkan kakinya di MAN Pringsewu. Dari kata** itu dapat
memberikan motifasi, bagaimana kita bisa memberikan yang terbaik untuk MAN
Pringsewu. Mungkin saat ini sekolah kita aman** saja, sehingga kita tidak
memikirkan apa yang akan terjadi disekeliling kita yang penuh bahaya.
Namun bagaimana dengan lokasi sekolah
kita yang dikelilingi dengan tebing** yang tinggi, memang sekarang baik** saja,
namun 10 tahun kedepan saat generasi setelah kita yaitu anak dan cucu kita sedang
asiknya belajar di kelas, tiba** tebing tersebut longsor akibat erosi
(pengikisan) yang terus menerus dan akibat siklus tanah yang terus berubah.
Bukan kah itu suatu bahaya ?”
Siapa yang bersalah jika hal itu
terjadi ?" kitalah yang bersalah karena kita tahu kondisi fisik sekolah
kita, tapi mengapa hati kita tidak bergerak untuk menyelamatkannya.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
Terus… Nasip
MAN tergantung pada kita dapat
merubahnya atau sebelum alam yang merubahnya dengan bencana. Sedangkan kita pun
memerlukan suasana belajar yang aman dan nyaman khan…
Jadi, mulai dari sekarang niatkan dan
iklaskan dari diri kita unuk lebih memperhatikan lingkungan yang di berikan
Allah untuk kita rawat serta tempat kita hidup.
Jika kita mampu untuk
menyelamatkannya, kenapa tidak ?”Apakah kita harus menunggu tebing di MAN
sampai longsor baru kita bertindak, tentu tidak khan ?” sebab ini tanggung
jawab kita, maka mulailah tanamkan semboyan “SELAMATKAN LINGKUNGAN” terutama
yang ada di MAN Pringssewu ini. Agar
generasi kita kelak bangga dengan apa yang kita wariskan, Amin …
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
IS OUR CHOICE
“MAN Pringsewu
is our choice” itulah kata** yang ada pada diri siswa/I , saat pertama kali
menginjakan kakinya di kampus MAN ini. Dan dari kata** itu pula dapat
memberikan motivasi kepada kita, untuk memberikan yang terbaik to MAN.mungkin
kita sekarang disini, di MAN tercinta ini merasa aman** trz kita g’ mikirin
bahaya.
Penulis.Nafis Rahman
Editing.Zahra
Editing.Zahra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar